Definisi/ pengertian dari Tata surya adalah sekumpulan benda- benda langit yang terdiri dari bintang yang disebut dengan matahari dan benda- benda yang mengelilinginya.
Hipotesa/ Teori Asal Usul Tata Surya
Terkait dengan tata surya ini, banyak sekali hipotesa atau teori yang muncul berkaitan dengan asal usul tata surya. Berikut ini adalah Teori/ Hipotesis seputar tata surya:
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula dikenal juga dengan sebutan hipotesis Nebula Kant- Laplace. Hipotesis ini pertama kali disampaikan oleh Emanuel Swedenbord di 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada 1775. Hipotesa ini mengungkapkan bahwa tata surya pada awalnya merupakan sebuah kabut raksasa yang terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut dengan nebula dan unsur gas yang sebagian besar terdiri dari hidrogen. Akibat gaya gravitasi, maka kabut menyusut dan berputar pada arah tertentu, mengalami pemanasan suhu dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut dengan matahari. Matahari raksasa ini terus menyusut dan berputar semakin cepat, sehingga cincin- cincin gas dan es terlempar dari matahari. Seiring berjalannya waktu, dengan adanya gaya gravitasi, maka gas- gas tersebut memadat seiring dengan adanya penurunan suhu dan membentuk planet dalam dan planet luar.
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula dikenal juga dengan sebutan hipotesis Nebula Kant- Laplace. Hipotesis ini pertama kali disampaikan oleh Emanuel Swedenbord di 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant pada 1775. Hipotesa ini mengungkapkan bahwa tata surya pada awalnya merupakan sebuah kabut raksasa yang terbentuk dari debu, es dan gas yang disebut dengan nebula dan unsur gas yang sebagian besar terdiri dari hidrogen. Akibat gaya gravitasi, maka kabut menyusut dan berputar pada arah tertentu, mengalami pemanasan suhu dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut dengan matahari. Matahari raksasa ini terus menyusut dan berputar semakin cepat, sehingga cincin- cincin gas dan es terlempar dari matahari. Seiring berjalannya waktu, dengan adanya gaya gravitasi, maka gas- gas tersebut memadat seiring dengan adanya penurunan suhu dan membentuk planet dalam dan planet luar.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Planetisimal menyatakan bahwa tata surya terbentuk karena adanya bintang yang mengitari matahari dalam jarak dekat pada awal pembentukannya. Efek dari kedekatan matahari dan bintang tersebut adalah munculnya tonjolan di permukaan matahari dan kemudian terjadilah proses saling tarik menarik material. Sebagian besar material tertarik dan sebagian lainnya tetap tinggal di orbit, mendingin dan memadat serta menjadi benda- benda berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal, sedangkan benda- benda yang berukuran besar disebut dengan protoplanet. Benda- benda tersebut saling bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk bulan dan planet, sedangkan sisa material lainnya akan membentuk komet dan asteroid. Hipotesis planetisimal ini pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900.
3. Hipotesis Kondensasi
Hipotesis ini pertama diperkenalkan oleh G.P Kuiper di tahun 1950. Hipotesis Kondensasi menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
4. Hipotesis Pasang Surut
Hipotesis pasang-surut dipaparkan oleh James Jeans pada 1917. Jeans mengungkapkan bahwa planet terbentuk dengan mendekatnya bintang- bintang ke arah matahari. Bintang- bintang dan matahari tersebut hampir saling bertabrakan sehingga materialnya saling tertarik gaya pasang surut dan berubah menjadi planet- planet.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis ini pertama dikumandangkan oleh Fred Hoyle pada 1956. Hipotesis ini menyatakan bahwa pada awalnya tata surya adalah dua bintang yang hampir sama ukurannya dan letaknya saling berdekatan. Salah satu dari bintang tersebut meledak dan meninggalkan serpihan- serpihan kecil yang terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Sumber: Teori/ Hipotesis Asal Usul Tata Surya
0 Response to "Definisi & Teori/ Hipotesis Asal Usul Tata Surya"
Posting Komentar